Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PWI Pariaman Maafkan Pemilik Akun Facebook Poetra Rang Kutowinangun

26 September 2016 | 26.9.16 WIB Last Updated 2016-09-26T15:44:45Z




Pemkab Padangpariaman melalui Bagian Humas lakukan pertemuan dengan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pariaman perihal salah satu postingan di akun pribadi milik salah satu staf Humas yang menyudutkan profesi salah seorang pewarta SCTV. Pertemuan dilakukan di salah satu rumah makan, Senin (26/9). Postingan tersebut sempat memicu ketegangan antara wartawan yang tergabung di PWI dengan oknum pemosting tersebut beberapa hari terakhir.

Dalam ramah tamah di rumah makan berangin di kawasan pinago tujuah di Desa Ampalu Pariaman tersebut, dimediasi oleh Ketua PWI Ikhlas Bakri dan Staf Ahli Zahirman Kadar sehingga suasana menjadi cair. Sedangkan Kabag Humas Hendra Aswara yang dikenal dekat dengan wartawan lebih banyak diam.

"Mungkin ini kesalahan saya dalam membina staf sehingga terjadi hal seperti ini. Pada intinya hal ini sungguh diluar dugaan kami," kata Hendra ksatria.

Dikatakan Hendra, pihaknya selama ini sangat karib dengan wartawan Pariaman apalagi wartawan yang bernaung di PWI.

"Kita bagaikan saudara, saling telpon-telponan. Humas tanpa wartawan tak ada artinya. Bupati Ali Mukhni saja dibesarkan oleh media, begitu pentingnya peran wartawan bagi kami," lanjutnya.

Akhir dari pertemuan tersebut pemilik akun Facebook Poetra Rang Kutowinangun menyampaikan permintaan maaf tulusnya kepada pewarta SCTV Rafkiman atas postingan di akun Facebooknya, dan Rafkiman pun memaafkannya dengan tulus.

"Kejadian ini pelajaran besar bagi saya. Ini bentuk teguran Tuhan kepada saya agar kedepan lebih hati-hati di media sosial," kata Putra, yang mengaku sedang dalam kondisi sakit saat memosting kalimat kontroversial tersebut.

Staf Ahli Bupati Zahirman yang tak kalah dekat dengan awak media dengan lugas menyatakan bahwa wartawan dan Humas ibarat dua sisi mata uang. Mereka sangat tidak mungkin bisa dipisahkan. Mantan Kabag Humas itu bahkan bersedia menjembatani wartawan dengan dinas terkait untuk melakukan diskusi perihal potret kemiskinan di Nagari Kapalo Koto sebagai objek pemberitaan wartawan yang dipolemikan.

"Berita yang diturunkan wartawan tentang potret kemiskinan itu seharusnya kita berterimakasih karena telah diperlihatkan fakta yang mungkin saja lepas dari pantauan kita. Kami berharap wartawan tak berhenti memberikan masukan dan kritik pada kinerja kami," kata dia bijak.

Ketua PWI Pariaman Ikhlas Bakri mengatakan bahwa setelah pertemuan itu segala yang berbentuk persoalan pribadi telah usai. PWI sebagai wadah wartawan berhimpun telah memaafkan Putra atas kekilafannya di media sosial.

"Rafkiman selaku pewarta SCTV kita harap bisa memberikan penjelasan kepada pihak SCTV agar hal ini tak berlanjut ke ranah hukum," kata Ikhlas.

Ikhlas meminta, pihaknya perlu melakukan pertemuan dengan Disosnaker Padangpariaman terkait data kemiskinan yang tidak sinkron yang ditemukan wartawan di lapangan dengan data yang dilaporkan dinas tersebut.

"Ini perlu penjelasan agar clear. Kita berharap Humas secepatnya jembatani pertemuan antara wartawan dengan Disosnaker disertai pihak Nagari Kapalo Koto," tegas Ikhlas.

Berikut lampiran postingan di media sosial penyebab sempat tegangnya hubungan wartawan dengan Humas dan Disosnaker beberapa waktu lalu.

Postingan akun facebook
Poetra Rang Kutowinangun beberapa waktu lalu itu telah dihapus, begini bunyinya; MEDIA PUNYA TOHIR INI KADANG BIKIN BERITA KAYAK NDAK PUNYA OTAK ...!!! SAMA KAYAK YG PUNYA, NDAK ADA KONFIRMASI KE DINAS TERKAIT, MINTA IJIN KE HUMAS AJA NGGK, SAYA NGGAK PERNAH LIAT WARTAWANNYA KE HUMAS NI..

LAPORAN DARI KEPALA DINAS SOSNAKERTRANS: Kebebasan berbicara kadang tidak mementingkan ke akuratan data. Contoh SCTV menyiarkan berita KK Miskin di Nan sabaris kepala keluarga Pendek. Setelah kami kumpulkan data ternyata mereka PENERIMA SEMUA PROGRAM PENGENTASAN KEMISKINAN DARI PEMDA PADANG PARIAMAN.


OLP
×
Berita Terbaru Update