Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Putra Kampung Dalam Raih Medali Cabang Panahan PON Jabar

25 September 2016 | 25.9.16 WIB Last Updated 2016-09-25T05:43:30Z
Ego (18b) lesatkan anak panah dari busurnya tembak target lingkaran kuning



Bandung - Meski gagal di kelas BOW, Ego Irza Rahman, atlit panahan andalan Sumatra Barat peraih dua medali emas pada Pra-PON lalu, berhasil sumbangkan satu medali perunggu di kelas BOW aduan pada PON XIX Jawa Barat di Arena Panahan Stadion Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Minggu (25/9). Ego, karib ia disapa hanya terpaut dua poin dengan rival terdekatnya peraih medali perak.




Ego Irza Rahman dilahirkan di Kampung Dalam 2 Juni 1996, merupakan putra ketiga dari tujuh bersaudara pasangan Zainal (53) dan Irnawati (48). Ego melesatkan anak panah pertamanya (peralatan BOW) saat duduk dibangku SMA kelas dua. Sebelumnya Ego berlatih panahan ala kadarnya di Kampung Dalam dekat Batang Air saat duduk di bangku kelas III SMP.




"Saat itu Ego dibawa latihan satu kali seminggu ke Tabing Padang oleh Aprinaldi (saat ini Ketua KONI Padangpariaman). Ego merupakan sosok pribadi yang tenang, cocok untuk olahraga panahan," kata Ibunda Ego, Irnawati yang ikut mendampingi putra kesayangannya itu berlaga.




Irna menuturkan, saat meraih dua medali emas di kelas BOW dan aduan pada Pra-PON 2016 lalu, dirinya orang pertama yang ditelpon Ego. Begitu terharunya, Irna tak sadar meneteskan air mata saat itu. Pada PON XIX Jabar ini, kepala sekolah di salah satu SD di Padangpariaman itu ikut menyaksikan
Ego berlaga bersama suaminya Zainal. Suaminya yang juga seorang guru tersebut, sama-sama mengambil cuti untuk menyaksikan anaknya bertanding di tanah pasundan itu.

"
Ego dekat dengan keluarga dan sering curhat. Dua adiknya juga aktif berlatih panahan mengikuti kakaknya. Kita selaku orangtua selalu mendukung," imbuhnya.

Zainal sang ayah, bersama KONI Padangpariaman telah bertekad akan terus meningkatkan prestasi
Ego di olahraga panahan. Ego diharapkan kelak menjadi atlit nasional kebanggaan Padangpariaman.

"Banyak daerah dan provinsi yang meminta
Ego, tapi tak akan pernah kita berikan karena Ego milik Padangpariaman dan Sumatra Barat. Itu tidak akan terjadi," kata dia yakin.

Sementara itu, Ketua KONI Padangpariaman, Aprinaldi, menyebutkan, cabang panahan merupakan cabang olahraga menonjol di Padangpariaman. Olahraga prestasi tersebut perlu perlakuan dan sentuhan khusus pada atlitnya untuk peningkatan prestasi.

Dia mengaku sedang mengupayakan agar
Ego mendapat polesan khusus di Korea Selatan sebagai kiblat olahraga panahan dunia. Karena menurutnya dalam berbagai iven panahan tingkat nasional Ego selalu menyumbangkan medali, misalnya satu medali emas di Papua, dua emas Pra-PON, satu perak di Palembang dan dua emas pada Porprov Dharmasraya.

"Dan banyak lagi kejuaraan dan perolehan emas oleh
Ego di berbagai iven lainnya," ungkap Aprinaldi.

Dikatakan, progress untuk
Ego kedepan akan dibicarakan ke KONI Sumbar karena Ego merupakan atlit panahan terbaik Sumbar di kelas BOW yang diharapkan mendulang emas pada PON selanjutnya di Papua tahun 2020.

"Bagaimana pembinaan mental, pola latihan, peralatan, hingga upaya peningkatan dari kelas BOW kepada
Ego agar mampu bertanding di level internasional," pungkas Aprinaldi.

Saat ini
Ego tercatat sebagai mahasiswa fakultas olahraga UNP Padang. Menurut ibunya, Ego selain rajin shalat, juga termasuk anak cerdas sejak SD, SMP dan SMA.

"Agama penting bagi kami pada semua anak-anak. Karena dengan penanaman norma agama, anak-anak kita terjauhkan dari pergaulan negatif seperti narkoba dan minuman keras," tuntasnya.

OLP

×
Berita Terbaru Update