Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Potret Miris Keluarga Miskin di Nagari Kapalo Koto

17 September 2016 | 17.9.16 WIB Last Updated 2016-09-17T15:53:46Z


Memprihatinkan sekaligus mengharukan, sebuah rumah berlantai tanah semi permanen berukuran 4x8 meter berdinding triplek dengan loteng terbuka itu dihuni oleh 16 orang dengan dua kepala keluarga. Rumah tersebut berlokasi di Korong Kabun Mudiak, Nagari Kapalo Koto, Kecamatan Nan Sabaris Kabupaten Padang Pariaman.

Penghuni rumah, pasangan suami istri Pendek dan Ali Masna terpaksa menikmati kehidupan dalam kondisi yang nestapa dan papa. Karena berada dalam kondisi yang sudah tak berdaya dimakan usia. Dipenghujung senja mereka masih memikul beban hidup yang seakan tak pernah ada habisnya.

Kemiskinan yang terus menggelayuti pasangan suami istri ini tak pernah berkesudahan, sudahlah tidak berpenghasilan merekapun harus menanggung beban kehidupan 9 orang anaknya serta 4 orang cucu yang tinggal dalam satu rumah tak layak huni dalam keadaan jauh dari kepedulian. Baik oleh tetangga, kerabat dan juga pemerintah yang sudah mendapat pengakuan dan penghargaan dari Badan Amil Zakat pusat. Sepertinya pasal 33 UUD 1945 yang menyebutkan bahwa kekayaan alam untuk kemakmuran rakyat tidak berlaku bagi mereka.

Saat ditemui para wartawan setelah mendapat informasi dari masyarakat,  Masna mengatakan hanya bisa pasrah dengan keadaan yang menimpanya dikarenakan tidak adanya lagi perhatian dari lingkungan sekitar termasuk pemerintahan nagari di tempat ia menetap.

“Sudah puluhan tahun kami tinggal di kampung ini tetapi yang namanya keadaan belum bisa diperbaiki. Suami sudah tidak bekerja lagi sedangkan saya hanya sebagai buruh upah serabutan dari sebuah usaha kerupuk rumahan,” demikian kata ibu yang sudah berusia setengah abad itu.

Ia mengungkapkan, perjalanan hidupnya bersama suami dan anak-anaknya penuh dengan penderitaan. Tidak hanya kemiskinan tempat tinggalpun haus berpindah-pindah hingga mendapatkan lahan tanah waris dari orang tua. 

“Sebelumnya kita tinggal bersama keluarga di dusun sebelah dalam sebuah gubuk, disana kita pernah mendapatkan bantuan bedah rumah berupa bahan material dari Pemerintah Provinsi, namun karena lahannya milik orang lain kami tidak bertahan lama disitu dan pindahlah kedusun Korong Kabun Mudiak ini,”kata Masna.


Tidak hanya beban ekonomi Masnapun harus merawat dua orang buah hatinya yang menederita kelainan fisik tubuh dikarenakan menderita gizi buruk. Marlina (31) anak pertama dan Eka Putra (17) ke tiga merupakan dua orang anak masna yang menderita sakit karena kemiskinan.

“Yang paling besar sudah berkeluarga dan sudah memiliki 4 orang anak tinggal bersama suaminya dengan kita, jadi jumlah kita keseluruhan ada 16 orang dalam satu rumah ini, baru satu yang sudah bekerja di rumah makan membantu ekonmi keluarga dan satu lagi yang perempuan alhamdulillah bisa menamatkan pendidikan SMK, sedangkan  lainnya putus sekolah,” ucap nya berurai air mata.

Sangat disayangkan penderitaan yang di alami Masna dan keluarga dimanfaatkan oleh oknum pemerintahan nagari yang tidak bertanggung jawab. Informasi yang diperoleh dari Masna dan pemuda setempat, seringkali pihak pemerintahan nagari meminta data keluarganya dan menjadikan keluarganya objek kunjungan untuk diajukan sebagai penerima bantuan keluarga miskin, namun setelah bantuan turun pada kenyataan bantuan tersebut dialihkan pada pihak lain yang diduga kerabat oknum pemerintah nagari.

“Beberapa bulan yang lewat data keluaraga saya kembali diminta oleh perangkat nagari katanya untuk di ajukan sebagai penerima sambungan listrik gratis, namun setelah turun nyatanya dialihkan pada orang lain dengan menggunakan nama saya, dan pernah juga tahun lalu sebagai calon penerima bedah rumah, namun sampai sekarang tidak juga kita terima,”kata Masna dengan kata berkaca-kaca.

Di akhir pembicaraan ibu ini hanya berharap rumahnya  bisa ditempati bersama keluarga dengan kondisi layak huni dan anak perempuannya yang tamat SMK bisa mendapatkan pekerjaan serta perhatian khusus dari pemerintah.

Ketua Badan Amil Zakat Padang Pariaman Syamsuardi Syurma berjanji akan memprioritaskan bantuan untuk keluarga ini. "Segera siapkan proposalnya," kata Syamsuardi Syurma yang juga mantan Camat Nan Sabaris ini kepada wartawan lewat sambungan telepon.




Tim


×
Berita Terbaru Update