Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Genius Vs Mardison

10 September 2016 | 10.9.16 WIB Last Updated 2016-09-10T15:37:21Z



Pilkada Kota Pariaman meski dihelat pertengahan tahun 2018, sejumlah bakal calon sudah mempersiapkan diri secara serius. Genius Umar, sang petahana, sudah mulai melakukan gerakan akar bawah dengan rajin turun pada kegiatan yang bersifat sosial. Dalam hal ini Genius diuntungkan oleh posisinya sebagai wakil walikota yang mendapat dukungan penuh dari Mukhlis Rahman, walikota dua periode yang pengaruhnya dinilai paling besar di tengah masyarakat sebagai pendulang suara.

Genius turun bukan tanpa modal. Meski Genius diposisi wakil walikota, dirinya dianggap tokoh utama perubahan dalam pembangunan pariwisata Pariaman. Sejumlah media menyimbolkan pariwisata Pariaman identik dengan Genius Umar. Irwan Prayitno pernah menyebut berbanggalah orang Pariaman punya pemimpin genius yang bernama Genius Umar.

Lepas dari semua pujian tersebut, latar belakang Genius yang lulusan STPDN, dikenal memiliki etos kerja tinggi dan disiplin, tahu akan posisi struktural. Selama dia menjabat wakil walikota, dia tunduk kepada atasannya yakni walikota itu sendiri. Tak heran Mukhlis-Genius lepas dari isu pecah kongsi. Isu yang selama ini selalu membelenggu pasangan kepala daerah. Genius diberi kepercayaan penuh oleh Mukhlis pada sejumlah tugas yang dia kerjakan penuh tanggung-jawab.

Genius Umar, dari berbagai poling sementara, punya saingan terdekat. Mardison Mahyuddin yang sekarang menjabat Ketua DPRD, rival terberat Genius dalam memperebutkan karcis Pariaman satu. Kelebihan Mardison adalah kematangannya sebagai seorang politisi dengan pengalaman belasan tahun di legislatif. Mardison yang di pilkada lalu ikut mewarnai dan di posisi runer-up, sedikit banyak tentu sudah memiliki jaringan massa. Dia tinggal merekat setiap simpul-simpul yang telah dibangunnya dahulu bersama Helmi Darlis.

Di setiap rumah ada Mardison menjadi pameo. Kalender Mardison ada di mana-mana, di hampir 50 persen hunian warga kota. Mardison muncul di radio, tv kabel, media dan turun langsung ke akar rumput. Tiap hari dia aktif lakukan konsolidasi dalam menghadapi Pilkada 2018. Gerakan yang dia lakukan wajib diwaspadai oleh Genius Umar. Mardison sedang melakukan gerakan raya menuju kemenangan. Seluruh medium yang ada akan digunakannya untuk menggapai kursi empuk Pariaman satu.

Hanya satu yang belum didapat Mardison, yakni dukungan dari Mukhlis Rahman "sang penguasa" suara PNS. Selain dukungan ASN, suara Mukhlis juga datang dari keluarga besarnya yang sudah punya reputasi, terutama keluarga besar Dafreni Afdal atau yang dikenal Reni Mukhlis, istri Walikota Mukhlis. Ada pula pameo, pemimpin Pariaman tak jauh beranjak dari klan tersebut. Sebut saja Bupati Padangpariaman yang kemudian menjadi Gubernur Sumbar, (alm) Zainal Bakar, lahir dari klan tersebut. Uncu Afdal, ayah Reni Mukhlis, merupakan legenda pemersatu dari keluarga besar tersebut.

Mukhlis di suatu kesempatan, yakni pada penutupan Festival Pesisir 2016 menyatakan dukungan penuh kepada Genius sebagai suksesinya. Pernyataan itu sekaligus tantangan terbesar bagi penantang untuk menguatkan strategi. Para pesaing seperti Mardison terpaksa harus memodifikasi langkahnya agar mampu mengimbangi lari Genius. Dari sinilah awal gerakan Mardison mulai terbaca oleh publik.

Berbagai analisa mengemuka, Genius Umar yang dianggap representasi Mukhlis, dinilai para chalenger belum punya jaringan kuat sebagaimana Mukhlis saat bertarung dulu.

Sebagaimana diketahui, Mukhlis yang hanya di posisi sekdako nonjob saja mampu mengalahkan Mahyuddin sang walikota sedang menjabat di Pilkada 2008, setelah itu menang kembali dengan selisih suara ribuan dari rival terdekatnya di tahun 2013 saat berpasangan dengan Genius Umar.

Akibat analisa tersebut, sejumlah nama bakal calon walikota mulai bermunculan seperti Mahyuddin, Syuryadi Syabirin, Syahril Amiruddin, Edison TRD, M. Sa'ban, Dewi Fitri Deswati. Nama Indra Jaya Piliang bisa saja jadi bom waktu yang akan merubah peta politik jika dia menyatakan diri akan maju. 


Untuk sementara, Syuryadi Sabirin dianggap menonjol karena balihonya muncul hampir di semua lokasi strategis, Syahril Amiruddin dengan kampanye di media sosial, Edison TRD kian menggeliat, serta Dewi Fitri Deswati yang sudah menyiapkan kendaraan politik. Sedangkan Mahyuddin dianggap harimau yang sedang tidur dan jika terjaga merupakan ancaman terbesar bagi semua lawan.

Sedangkan sejumlah nama seperti Aprinaldi, Devika Yufiandra, Indra Jaya Injay dan Jamohor, lebih memasang target wakil walikota. Mereka jangan dianggap diam, salah satu dari nama tersebut dinilai mampu mendongkrak suara pasangan calonnya.

OLP
×
Berita Terbaru Update