Pendidikan gratis 12 tahun ditunjang dengan keberadaan 9 unit bus sekolah gratis kredit point tersendiri bagi Kota Pariaman dibanding daerah lainnya di Indonesia. Keberhasilan yang tidak mengharap penghargaan dari pemerintah pusat.
Sejak launching perdana pada 7 September 2014 lalu, bus sekolah terbukti efektif meringankan beban ekonomi siswa dan menekan laka lantas di kalangan pelajar yang sebelumnya berkendara ke sekolah.
Wakil Walikota Pariaman Genius Umar mengatakan, sejak keberadaan bus sekolah ditunjang halte, selalu penuh mengangkut siswa di jam masuk dan pulang sekolah. Bus sekolah yang dilengkapi pendingin udara tersebut, kata dia, di Pariaman (25/5), merupakan satu-satunya di Sumbar dan bahkan tidak banyak kota lain di Indonesia yang memilikinya.
"Kemarin saya ikut menumpang bus sekolah dan berbaur dengan siswa. Mereka terlihat senang dengan keberadaan bus sekolah, ber-AC dan tepat waktu," ungkap Genius didampingi Kadishubkominfo Yota Balad.
Kata dia, tidak jarang seluruh bangku bus sekolah terisi penuh dan sebagian siswa rela berdiri mirip di atas bus tras Jakarta.
"Bus didisein sesuai kapasitas duduk dan berdiri dan sesuai pula standar keselamatan," imbuhnya.
Genius menerangkan, 9 unit bus sekolah Pariaman adalah mobil baru dengan perawatan berkala yang efektif.
Siswi SMA 6 Pariaman, Ranti (17) berterima kasih atas keberadaan bus sekolah. Sejak bus sekolah mulai operasional, dirinya mengaku orangtuanya sangat terbantu.
“Selama ini minimal Rp10 ribu biaya transportasi dikeluarkan orangtua kami. Sejak ada bus sekolah gratis orangtua kami bisa lebih berhemat," ungkapnya.
Sementara itu, Kadishubkominfo Yota Balad mengatakan, Dishubkominfo berancana akan menganggarkan penambahan armada bus sekolah. Penambahan bus sekolah tergantung besarnya APBD Kota Pariaman,
”Jika memungkinkan kita akan tambah beberapa unit dan akan kita operasionalkan di lokasi yang membutuhkan penambahan untuk menunjang 9 unit bus sekolah yang telah kita operasionalkan selama ini,” kata dia.
TIM
