Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mardison dan Ketua MUI Pariaman Ajak Masyarakat Terima Eks Gafatar

15 Februari 2016 | 15.2.16 WIB Last Updated 2016-02-15T13:11:53Z


Ketua DPRD Kota Pariaman, Mardison Mahyuddin, menghimbau masyarakat untuk tidak mendiskriminasikan para eks Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang dipulangkan kembali ke Kota Pariaman agar tidak terjadi gesekan di tengah masyarakat.

Bagaimana pun juga menurut dia, mereka masih warga Pariaman yang terhitung saudara, setidaknya sebagai warga negara Indonesia yang menjunjung tinggi rasa persatuan dan kesatuan.

"Mereka masih sanak famili kita juga yang ingin bertobat," kata dia di Hotel Nantongga, Pariaman, Minggu (14/2).

Dia menambahkan, sekembalinya mereka di kampung halaman hendaknya harus selalu dilibatkan dalam keagamaan serta diberikan penguatan nilai-nilai Islam yang benar agar keimanannya terhadap ajaran islam teguh kembali.

"Dengan cara merangkul kembali dan melibatkan secara penuh di tengah masyarakat akan mampu menekan terjadinya pergesekan yang mengarah kepada perpecehan keagamaan," ujar dia.

Selain itu, terang dia, pemerintah juga harusbekerja sama penuh dengan para ulama dan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melakukan upaya penanganannya. Peran ulama dan tokoh agama dalam hal itu sangat besar.

"Oleh karena itu pencerahan seperti ceramah agama, serta dakwah Islamiah merupakan salah satu kunci untuk kembali fitrah bagi mereka," jelasnya.

Selain itu kata dia, pemerintah bersama pihak terkait juga akan melakukan pendekatan kepada eks Gafatar bila telah kembali ke Pariaman dengan cara memberikan pemahaman secara bertahap.

"Nanti setiap anggota dewan juga akan ikut membantu berdasarkan daerah pemilihan masing-masing untuk memberikan pencerahan dan pemahaman kepada eks Gafatar," ujarnya.

Organisasi Gafatar sendiri diketahui telah pernah mendirikan sebuah kantor kesekretariatan di Pariaman sejak tahun 2010 dengan sejumlah pengikut.

Terkait berdirinya organisasi tersebut, pihaknya menilai tidak merasa kecolongan, namun sedikit terjadi kurang ketelitian oleh pihak Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) dalam menyikapi hal tersebut.

Pemerintah menurut dia awalnya hanya berfikir organisasi tersebut hanya bersifat sosial kemasyarakatan saja, serta tidak ada mengarah kepada pertentangan keagamaan.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Pariaman, Jauhari Mu'iz mengatakan akan menyambut baik kedatangan para keluarga eks Gafatar di Pariaman.

Meskipun demikian, para eks Gafatar harus dilakukan pembinaan secara mendalam agar tidak terjadi kembali pada pemahaman yang salah menurut Islam.

"Mereka harus tetap dibina dan dikontrol, oleh karena itu ini merupakan tanggung jawab kita bersama dalam mengawal dan membimbing mereka ke jalan Islam," katanya.


TIM
×
Berita Terbaru Update