Ketua Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Pemuda Pancasila (PP) Kota Pariaman, Drs. Mardison Mahyuddin, MM, ajak seluruh kader PP Kota Pariaman teladani pahlawan bangsa termasuk pahlawan asal Pariaman, bupati legendaris almarhum Kolonel Anas Malik yang memimpin Padangpariaman periode 1980-1990 kala Kota Pariaman belum memisahkan diri dari kabupaten.
Hal itu dia katakan saat membuka secara resmi Musyawarah Cabang (Muscab) PP Kota Pariaman ke-4 di Hotel Nantongga, Pariaman, Minggu (14/2).
"Pemuda Pancasila harus ingat perjuangan pahlawan bangsa sebagaimana dicontohkan almarhum Anas Malik saat memimpin Padangpariaman yang perjuangkan Pariaman menjadi kota administratif pada tahun 1987 yang jadi cikal bakal kota otonomi di tahun 2002," ungkap Mardison.
Dikatakan Mardison, ada lima (5) nasehat Anas Malik yang dia jadikan pegangan hidupnya hingga saat ini.
"Pesan Anas Malik itu adalah 5-Be, dan itu yang menuntun saya hingga menjabat Ketua DPRD sekarang ini. Nasehat itu akan saya pegang teguh sampai kapanpun," ungkap Mardison.
Dalam Muscab yang akhirnya mengaklamasikan Jonasri sebagai Ketua MPC PP Kota Pariaman periode 2016-2020 itu, Mardison menyebut 5-Be pesan Anas Malik itu adalah; Bertaqwa, Belajar, Bekerja, Bersih dan Berhemat.
"Dengan "Bertaqwa" kepada Allah SWT kita akan dituntun kepada jalan yang benar. Kemudian dengan "Belajar" kita memperoleh pengetahuan baru untuk bisa dimanfaatkan kepada hajat hidup orang banyak dan diri kita sendiri," tuturnya.
Sedangkan "Bekerja" sebagaimana kalimat 5-Be Anas Malik, kata Mardison, jauh hari telah diterapkan almarhum Anas Malik saat memimpin sebelum kembali dicanangkan oleh Presiden Jokowi dengan semboyan "Kerja, kerja dan kerja".
"Kita bangga punya pemimpin yang begitu melegenda dan masih melekat di hati masyarakat Pariaman baik yang di ranah maupun di rantau. Baik oleh kalangan tua maupun generasi muda. Be-5 yang keempat adalah Bersih. Anas Malik selalu menjaga kebersihan, baik pakaian maupun hatinya," imbuh Mardison.
Filosofi 5-Be Anas Malik yang kelima, kata Mardison adalah "Berhemat".
"Berhemat bukan berarti kikir, tapi mendahulukan skala prioritas. Berhemat bukan berarti tidak berbagi dengan seksama. Berhemat yang dimaksud Anas Malik tidak lain menyuruh kita tidak berfoya-foya dan hamburkan uang buat yang mudarad seperti berjudi dan mabuk-mabukan apalagi hingga menggunakan uang buat beli narkoba dan togel," jelas Ketua DPRD Kota Pariaman itu.
OLP
