Penertiban tahap pertama (6/1)
Tim gabungan yang terdiri dari Polres Pariaman, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Badan Penanggulan Bencana Daerah (BPBD), dan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Pariaman, membongkar puluhan pondok lesehan di sepanjang Pantai Cermin hingga Pantai Gandoriah, Senin (11/1).
Menurut Kepala Satuan (Kasat) Pol PP, Yota Balad, sebelumnya tim gabungan sudah memberikan himbauan, dan peringatan kepada seluruh pedagang. Namun, kata dia, hingga waktu yang diberikan sejumlah pedagang masih membadel sehingga tim gabungan harus membongkar pondok lesehan tersebut.
Menurut dia, penertiban tersebut merupakan perintah langsung Walikota Pariaman agar menertibkan seluruh pedagang yang berjualan di sepanjang pantai untuk menunjang sektor pariwisata.
Dalam penertiban itu pihak kepolisian menurunkan 25 personel dari berbagai satuan, 30 personel dari Satpol PP, BPBD 20 personel, dan 5 personel dari Dishubkominfo.
"Total ada 44 pedagang lagi yang akan ditertibkan di mana sebelumnya pada Rabu (6/1) pihak Satpol PP sudah menertibkan sebagian pedagang," Yota Balad menegaskan.
Erik Umar (40) salah seorang pedagang mengaku kecewa dengan tindakan pembongkaran tersebut. Dia merasa tidak mendapat pemberitahuan oleh pemerintah.
"Bukan terkait materil melainkan rasa menghargai yang kurang karena barang dagangan saya baru selesai dimasak sehingga tidak bisa dijual kepada pengunjung," kata dia.
Sementara itu Kepala Bagian (Kabag) Operasional Polres Pariaman Kompol Syahril, menyebutkan, penertiban yang dilakukan tetap mengacu kepada cara persuasif.
"Kita tidak ingin adanya kontak fisik dengan para pedagang, sehingga imbauan dan pendekatan emosional sangat diutamakan sekali," kata dia.
Penertiban pedagang tersebut dilakukan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No.6 Tahun 2006 tentang Kebersihan, Keindahan, dan Ketertiban.
TIM
