Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dihujat Mahasiswa Saat Demo, Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Pariaman Angkat Bicara

16 November 2015 | 16.11.15 WIB Last Updated 2015-11-16T12:16:00Z



Ketua Badan Kehormatan (BK) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Pariaman, Jonasri, SE, menyebutkan bahwa pemuda adalah tumpuan harapan bangsa. Pemuda adalah calon-calon pemimpin, dan untuk itu pemuda selayaknya diperhatikan oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Pemberdayaan pemuda, kata dia harus memiliki titik fokus kepada pembangunan intelektual dan skil tekhnikal.

Dalam rangka membangun pemuda, kata Jonasri, pemerintahan daerah, baik eksekutif maupun legislatif telah melaksanakan berbagai program peningkatan SDM (Sumber Daya Manusia) pemuda sedari dini.

"Mulai dari sekolah gratis 12 tahun, bus sekolah gratis hingga berobat gratis agar ke depannya pemuda Kota Pariaman memiliki SDM sehat dan unggul, dan, harapan kita untuk masa akan datang merekalah yang akan menjadi pemimpin. Pemimpin yang berbudi, berwawasan, cerdas dan amanah," sebut Jonasri dalam wawancara khusus, Senin (16/11) di Jati Pariaman.

Pembangunan SDM pemuda, sebut politisi NasDem itu, disadari perlu penganggaran di DPRD untuk kebutuhan mereka dalam berorganisasi dan menjalankan program di organisasi kepemudaan.

"Tapi perlu digaris bawahi, tujuannya membangun SDM pemuda, agar meleburkan diri di daerahnya. Pemuda yang solutif dan memiliki ide untuk membangun Kota Pariaman serta pemuda yang memiliki idealisme dan aktualisasi membangun daerahnya," tambah dia.

Jonasri menyebut, demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa PMII (Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia) cabang Kota Pariaman ke Kantor DPRD beberapa waktu lalu saat seluruh anggota DPRD sedang studi banding tentang 10 Ranperda di Pulau Jawa, tidak menjadi persoalan asal kata-kata yang mereka keluarkan cerminan intelektual pemuda itu sendiri.

"Bagi saya selaku Ketua Badan Kehormatan, kata-kata yang dilontarkan mahasiswa di ruang publik kepada DPRD yang secara kolektif berjumlah 20 orang tidak ada persoalan, kecuali kalimat yang mengatakan DPRD Kota Pariaman tidak bermoral. Itu langsung menohok batin kami dan sangat subjektif sekali," tutur Wakil Ketua Pemuda Pancasila Kota Pariaman itu.

Apapun yang dikatakan mahasiswa dia menyadari itulah alam demokrasi. Tapi menurutnya, ada batasan etika yang harus dijaga oleh para pemuda yang identik dengan intelektual.

"Kata-kata yang diujarkan adalah cerminan pribadi. Ke depan, DPRD akan mengundang organisasi kepemudaan ke DPRD membuka ruang diskusi, agar tidak terjadi miskomunikasi antara dewan dan pemuda."

"Kita sangat menginginkan ide-ide besar dari pemuda untuk membangun Kota Pariaman. Dan juga berharap agar pemuda mampu mengendalikan diri saat berada di ruang publik," tambahnya lagi.

Masih menurutnya, baik eksekutif maupun legislatif perlu dukungan pemuda untuk membangun Kota Pariaman yang lebih baik.

"Tentu pemuda-pemuda yang santun, punya etika, bertutur kata baik yang sama-sama kita harapkan," dia menandaskan.

OLP

×
Berita Terbaru Update