Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pasca "Penganiayaan Berujung Maut" Kapolres Pariaman Kunjungi SUPM Pariaman

17 Oktober 2014 | 17.10.14 WIB Last Updated 2014-10-17T05:58:35Z



Kapolres Pariaman AKBP Gandung Drajad Wardoyo, SIK melakukan kunjungan sekaligus memberikan pencerahan kepada siswa SPUM Pariaman bertempat di aula SUPM Pariaman, Kamis, (16/10). Kunjungan ini dilakukan untuk memberikan pencerahan kepada siswa untuk menghapuskan tradisi senioritas yang cenderung bernilai kekerasan.

Kunjungan tersebut dilakukan untuk menyikapi dugaan terjadinya tindakan kekerasan yang dilakukan oleh senior kepada junior di SUPM Pariaman.

Kapolres Pariaman AKBP Gadung D Wardoyo didampingi Kasat Binmas Polres Pariaman, Iptu Gusfriandi mengatakan, sekolah bukannya tempat untuk saling adu jotos dan adu kekuatan. Kata dia, sekolah itu merupakan sarana untuk para siswa belajar agar siap dan mampu mencapai cita-cita serta masa depannya.

"Sekolah seharusnya digunakan sebagai tempat untuk bejalar, tempat menimba ilmu dan sarana untuk meraih cita-cita. Jangan jadikan sekolah sebagai tempat adu jotos atau sebagai tempat pamer kekuatan atau berantem," ujar dia.

Selain itu, imbuh dia, budaya senioritas yang merupakan hubungan antara senior dengan junior seringkali digambarkan dengan tindak-tindak kekerasan. Ia menilai, budaya kekerasan yang sering dimaknai sebagai tradisi keakraban antara siswa senior dengan juniornya merupakan salah kaprah.

Menurut Gandung, tidak ada pembenaran sedikitpun terhadap tindakan-tindakan kekerasan, sekalipun dengan alasan pemberian hukuman atau penegakan disiplin. Ia menegaskan, penegakan disipilin dari senior kepada junior harus dengan cara-cara yang mendidik.

"Ada yang salah kaprah dengan hubungan senior dengan junior, tidak ada pembenaran sedikitpun terhadap tindakan kekerasan dalam memberikan hukuman atau tindak pendisliplinan kepada junior. Hubungan senior dengan junior seharusnya bisa lebih baik dan lebih bersahabat dan saling mendukung dalam proses belajar," ulasnya lagi.

Sementara itu, Kepada sekolah SUPM Pariaman masih belum mau berkomentar soal penyebab meninggalnya Yahya Suryaman pada Minggu lalu itu. Dia mengaku masih menunggu masih visum dari pihak rumah sakit yang hingga kini belum sampai ke pihak sekolah. Katanya, pihak sekolah sudah mengirimkan surat permintaan untuk mengetahui hasil visum dari pihak rumah sakit.

"Kita masih menunggu hasil visum dari pihak rumah sakit untuk mengetahui penyebab pasti meninggalnya salah seorang siswa kami itu. Saya dan pihak sekolah lainnya sudah mengirimkan surat permintaan untuk hasil visum itu," sebut dia.

Selain itu, dirinya dan pihak sekolah akan menyerahkan proses hukum dugaan tindak pidana kekerasan yang terjadi di sekolahnya kepada pihak Polres Pariaman. Ia berharap, kasus kekerasan yang terjadi di SUPM merupakan kasus terakhir dan tidak terjadi di waktu-waktu berikutnya.

"Kita akan serahkan proses hukum berjalan dengan sebagaimana mestinya. Kami menyerahkan proses itu seutuhkan kepada pihak Polres Pariaman. Kami pihak sekolah berharap, kasus ini menjadi kasus terakhir dan tidak terulang kembali dikemudian waktu," tandasnya.

Nanda/OLP
×
Berita Terbaru Update