Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Inilah Alasan Mukhlis Ingatkan Satu Kali Dosis Imunisasi Campak dan Polio Belum Cukup Bagi Balita

29 Mei 2014 | 29.5.14 WIB Last Updated 2014-05-29T14:03:43Z



Pelaksanaan diseminasi Imunisasi di Kota Pariaman  memang harus mendapatkan perhatian lebih dari kita bersama dengan tujuan untuk membentuk generasi muda yang sehat, cerdas dan unggul dimasa datang. Untuk itu perlu kita lakukan sosialisasi dan aksi secara massal untuk pencegah terhadap beberapa penyakit bagi anak-anak balita. Hal ini terkait adanya fakta-fakta memprihatinkan mengenai penyakit campak dan polio. Begitu disampaikan Walikota Pariaman Drs. Mukhlis Rahman, MM dalam sambutannya ketika membuka secara resmi (28/5/14)  Seminar Diseminasi Imunisasi Tingkat Kota Pariaman dengan tema “Pariaman Sehat, Anak Cerdas Berkualitas” yang diselenggarakan di Aula Kantor Balaikota Pariaman.

Mukhlis menjelaskan, fakta pertama adalah data epidemiologi di Indonesia yang menyebutkan populasi kolompok masyarakat yang rentan campak masih besar dan berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB). Hal ini dikarenakan adanya akumulasi bayi dan Balita yang tidak mendapatkan imunisasi dan anak-anak yang tidak mendapatkan kekebalan setelah pemberian satu dosis vaksin campak.

Fakta berikutnya adalah laporan jurnal kesehatan tahun 2009, yang menunjukkan bahwa presentase penderita lumpuh layu mendadak yang tidak menerima imunisasi polio dan tidak lengkap, cenderung mengalami peningkatan. Kondisi ini jelas memerlukan sebuah kewaspadaan atas kemungkinan berulangnya KLB polio di Indonesia, khususnya di daerah kita. Dua fakta inilah yang telah mendorong Kementerian Kesehatan Republik Indonesia bersama-sama dengan WHO dan UNICEF pada tahun 2009 melakukan kajian tentang pentingnya pemberian imunisasi tambahan campak dan polio.

"Oleh karena itu, kita perlu melakukan langkah pemberian imunisasi tambahan campak dan polio dengan target 100%, bahwa seluruh sasaran dapat terlayani dengan baik. Sejalan dengan itu, untuk pelaksanan kegiatan ini pemerintah Kota Pariaman telah memiliki sarana/fasilitas kesahatan yang memadai yaitu 7 Puskesmas dan 12 Puskesmas Pembantu dan 133 posyandu serta memiliki tenaga medis yang cukup, dengan ini kami meminta seluruh jajaran aparat kesehatan dan berbagai pihak terkait agar berkoordinasi dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan diseminasi dan imuniasi di wilayah Kota Pariaman," himbau Mukhlis.

Begitu pun kepada para camat, lurah/kepala desa, dan aparat wilayah lain, kami  meminta agar saudara-saudara dapat memberikan dukungan maksimal untuk memastikan bayi dan Balita yang menjadi sasaran di wilayah masing-masing, mendapatkan imunisasi secara optimal, kata Mukhlis kemudian.   

Sebagai Walikota, Mukhlis menghimbau kepada seluruh warga masyarakat kota Pariaman yang memiliki bayi dan Balita yang belum mendapatkan imunisasi, agar secara suka rela mendatangi pos-pos pelayanan imunisasi.

"Selain itu, ada harapan saudara-saudara mau mengajak sanak famili atau tetangga yang memiliki bayi dan Balita untuk mendatangi pos-pos pelayanan imunisasi. Terpenuhinya target jumlah bayi dan Batita yang memperoleh imunisasi di Kota Pariaman sejatinya adalah peran serta dan aktif kita untuk mencegah berulangnya KLB berbagai penyakit di Indonesia akibat tidak dilakukannya Imunisasi," imbuhnya.

Kegiatan ini diikuti oleh 250 orang perserta yang terdiri dari kepala desa, PKK desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, para kader, pimpinan Puskesmas, bidan desa serta ibu-ibu yang memiliki balita.

Kedepan Pemerintah Kota Pariaman melalui Dinas Kesehatan Kota Pariaman akan melaksanakan imunisasi di pos pelayanan imunisasi yang meliputi pos imunisasi, posyandu, puskesmas, rumah sakit, dan taman kanak-kanak di Kota Pariaman. Dengan relatif banyaknya pos pelayanan imunisasi ini untuk mendukung lancar dan suksesnya penyelenggaraan imunisasi di Kota Pariaman.

(nizam/OLP).
×
Berita Terbaru Update