Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Inilah Penjelasan KPU Panwaslu Dan Polres Pariaman Seputar Topik Pilkada Kota Pariaman di Damai FM

21 Agustus 2013 | 21.8.13 WIB Last Updated 2013-08-22T16:57:20Z




Forum Peduli Masyarakat Sumbar mensponsori acara Talk Show di Damai FM barusan dengan Narasumber, diantaranya, Indra Jaya, Ketua KPU, Zaiyar,S.aG, Ketua Panwaslu dan Akp. Heri Setiawan,SH, Kabag Humas Polres Pariaman. Acara tersebut membahas topik Pilkada Kota Pariaman yang sekarang ini memasuki tahapan Kampanye terbuka. Acara Live tersebut dipandu langsung oleh Direktur Radio Damai, Ima Syarief Abidin.


Indra Jaya dalam kesempatan tersebut mengatakan bahwa KPU Sebagai penyelenggara Pemilihan Umum bersikap Independent dan tidak memihak.

"KPU adalah lembaga yang berdiri sendiri. Sebagai penyelenggara, kita tidak memihak pada salah satu Calon. Dengan semangat Pilkada Badunsanak kita berharap suasana Kampanye berjalan Kondusif, harmonis. Siap kalah dan siap menang." Ujar Injay demikian ia akrab disapa ketika ditanya salah satu pemirsa Radio Damai via SMS.

Menjawab pertanyaan Ima Syarief tentang persiapan KPU dari mulai tahapan hingga pencoblosan, Injay menerangkan secara rinci.

"Sebagaimana kita ketahui bersama, dari tanggal 18 hingga 31 Agustus adalah jadwal kampanye. Masing Masing pasangan Calon telah mengambil jadwal Kampanyenya. Sedangkan untuk Logistik sudah datang Senin kemarin, Kita sudah sortir dan amankan. Tanggal 25 sudah Klir dan siap di distribusikan." Urai Injay dalam acara Live yang dimulai dari pukul 10.00 hingga 11.30 WIB tersebut.

Sementara itu, Zaiyar, Ketua Panwaslu Kota Pariaman mengatakan hingga kini Panwas telah menerima 6 laporan. Semua laporan sudah ditindak lanjuti.

"Kami telah menerima 6 laporan selama tahapan Pilkada. Semua ditindak lanjuti.  Panwaslu mengawasi setiap Tahapan KPU, Mulai dari penetapan Calon, distribusi, hingga Kampanye. Setiap laporan pasti ditindak lanjuti, misal, jika pelanggaran Kode etik, Panwas akan teruskan laporan tersebut ke DKPP, jika Pidana kita akan teruskan laporan tersebut kepihak Kepolisian dan Kejaksaan." Ujar Zaiyar.

Menjawab pertanyaan dari pemirsa Damai tentang Baliho himbauan Walikota yang terpampang besar di banyak tempat strategis, Zaiyar menjawab hal tersebut bukanlah pelanggaran.

"Itulah kelebihan Incumbent." Tuturnya singkat.

Dalam kesempatan tersebut Zaiyar juga menjabarkan berbagai tempat terlarang pemasangan Atribut Kampanye.

"Atribut Kampanye dilarang memasangnya di Pohon, di Tempat Ibadah serta di Tiang Listrik. Untuk pelanggaran ini kita sudah minta pada Tim masing pasangan Calon untuk menyepakatinya, begitupun masa tenang, semua atribut Kampanye musti ditanggalkan." tandas Wanita berkerudung ini menjelaskan.

Akp. Heri Setiawan, SH, Kabag Humas Polres Pariaman dalam kesempatan ini, mengatakan, bahwa situasi Kamtibmas dalam keadaan kondusif, namun demikian Polres Pariaman tidak menganggap enteng hal tersebut. Berbagai antisipasi jauh hari telah dilakukan Polres Pariaman untuk mengamankan Pilkada dengan Sandi Operasi MANTAP PRAJA.

"Sejauh ini kondusif. Namun kita tidak Under Estimate. Peran Inteligen kita tingkatkan. Polres Pariaman jauh hari telah mempersiapkan Pengamanan Pilkada dengan Sandi Operasi Mantap Praja."

"Kita stanbay kan pasukan Dalmas 24 jam jika terjadi hal hal yang mengganggu Kamtibmas selama Kampanye. Polres Pariaman juga telah mempersiapkan berbagai tekhnis pengamanan, mulai dari Logistik, Kampanye hingga hari Pelantikan nantinya."

"Kita juga dibantu oleh Instansi terkait. TNI dan BRIMOB juga kita libatkan dalam Operasi Mantap Praja." Lugas Heri menjelaskan pada pemirsa Damai FM.

Mengenai "Insiden malam" pada acara debat kandidat tanggal 18 kemarin, Injay mengatakan akan mengevaluasi cepat agar hal tersebut tidak terulang kembali.

Sebagaimana telah kami posting sebelumnya tentang Insiden tersebut, bahwa Hendra Syarief, Reporter Damai FM tidak diperbolehkan meliput acara debat kandidat pada malam tanggal 18 Agustus oleh Satpol PP dan pihak MMC Production (EO penyelenggara) karena tidak memiliki undangan resmi. Hendra terpaksa menunggu diluar acara debat Kandidat tersebut.

Hal ini tentu memicu kemarahan pemirsa setia Radio Damai FM dan rekan Jurnalis lokal lainnya karena sikap MMC yang tidak memahami situasi lokal Kota Pariaman dengan baik sebelum mengambil keputusan Arogan tersebut.

Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update