Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Mastoti : PDAM Agam Nihil PAD Karena Di Isi Oleh Orang Tidak Profesional

20 Juli 2013 | 20.7.13 WIB Last Updated 2013-07-19T17:44:10Z
                              Toni Dan Mastoti



Ketua Fraksi Partai Demokrat DPRD Kab AGAM, Mastoti Surya, Sip, MH, menyorot tajam kinerja Direktur PDAM Agam, Erianson, terkait Kontribusi Perusahaan Air Minum tersebut kepada Pendapatan Daerah dan Masyarakat.

"Sangat disayang dana APBD yang sangat besar yang telah dikucurkan untuk PDAM, hingga kini tidak menghasilkan Kontribusi apa-apa bagi Pemerintah dan Masyarakat Agam.Belum lagi dana dari Provinsi dan Pusat" Ujar Mastoti, sore tadi , Jum'at 19/7/2013, di Rumahnya di Lubuk Basung , Agam.

Mastoti mengimbuhkan bahwa laporan tahunan PDAM oleh Dirut PDAM Agam, Erianson, pada Tahun 2013, adalah Nihil, padahal dana serapan dari APBD sudah mencapai Milyaran.

"Erianson, selaku Dirut PDAM, dalam laporan tahunannya Pada DPRD kemaren, Nihil, ini sangat tidak masuk akal dengan Perusahaan tanpa saingan. Dana yang telah dikucurkan oleh Pemkab melalui APBD sudah Milyaran jumlahnya."tuturnya menjelaskan.

"Dengan 11.000 pelanggan PDAM, mustahil rasanya tidak menghasilkan apa apa, orang berdagang Kopi saja bisa meraup untung, masakan Perusahan Monopoli tidak punya deviden?" Imbuhnya dengan nada sedikit kesal.

Lebih Jauh Mastoti menyoroti kapasitas dan profesionalis pegawai diruang lingkup Perusahaan Daerah tersebut.

"Saya melihat penempatan Pegawai di PDAM tidak di isi oleh tenaga Profesional oleh Bupati Indra Catri selaku atasan, sehingga Manajemen (PDAM) nya tidak berjalan dengan baik dan diduga Dirutnya dijabat oleh orang yang punya hubungan dekat dengan Bupati, bukan kalangan yang betul-betul Profesional dan menguasai." Pungkasnya menyayangkan.

Ditempat yang sama , Syafriantoni, Ketua Lsm LMI (Lembaga Metropol Indonesia) Agam, tak kalah sengitnya. Toni begitu ia biasa disapa, mengatakan , sebaiknya Perusahaan Air Minum tersebut di Kelola Pihak Swasta, daripada Perusahaan Daerah jika tidak memberikan Kontribusi pada Daerah dan masyarakat .

"PDAM diberi anggaran besar, namun tidak berkontribusi pada Daerah dan masyarakat, mutu airnya juga kurang. Jika keadaannya begini dan tidak di manajemeni secara Profesional , lebih baik serahkan pada Pihak Swasta (Swastanisasi)." Pungkas Toni menyorot tajam.

"Belum lagi dalam pengeluaran dan pengelolaan Anggaran Daerah, Mereka (PDAM) tidak transparan kepada Publik dan Lsm sebagai Sosial Kontrol." Ujar Toni Lugas.

Dilain tempat, Dirut PDAM, Erianson, ketika kami hubungi via seluler, mengatakan, bahwa PDAM bisa dikatakan beruntung dan memberikan kontribusi pada daerah jika prosentasi pelanggan diatas 75 persen.

"Perusahaan dikatakan bisa mengambil untung dan memberikan pemasukan pada PAD, jika pelanggannya diatas 75 persen.Sekarang pelanggan PDAM hanya dalam prosentase kecil 30 persen (di Kab Agam)." Beber Erianson.

"Kami akui laporan  PDAM Tahun 2013 Nihil. Tidak benar kami dapat kucuran anggaran milyaran tahun ini, yang benar hanya 200 Juta ." Tutupnya.

Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update