Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Ruhut Sitompul : Kodok Bisa Ketawa Dengar Penjelasan Polri

8 Oktober 2012 | 8.10.12 WIB Last Updated 2012-10-09T05:18:53Z
                              image : lensaindonesia.com

Judul ini diambil dari kalimat yang keluar dari mulut Ruhut Sitompul pada waktu diwawancarai oleh sebuah stasiun TV terkait penjelasan Polri atas rencana penangkapan Kompol Novel Baswedan. Itu kalau kodok bisa ketawa ya….dan sayangnya kodok memang tidak bisa ketawa,entah kalau ada kodok sakti…!

Kodok adalah jenis binatang yang hidup di dua alam,bisa di air dan juga bisa di darat…Binatang ini kalau berenang kakinya menginjak-injak kebawah dan kaki yang lain (berfungsi seperti tangan menyepak ke samping dan kalau di darat lidahnya menjulur seperti menjilat-jilat untuk mencari mangsa yang akan dimakannya. Perilaku kodok ini sering dipakai untuk menggambarkan seorang pemimpin (kelas menengah) yang dalam memimpin di organisasinya menggunakan perilaku kodok,yaitu menginjak-injak bawahannya,menyepak sesama kawan sekerjanya dan menjilat atasannya untuk mengamankan dirinya sendiri.

Nah,kembali ke peristiwa rencana penangkapan Kompol Novel Baswedan,maka perilaku Kombes Dedy Irianto dan Komjen Sutarman bisa digambarkan seperti perilaku kodok tersebut. Apa yang mereka sampaikan dihadapan publik menggambarkan betapa mereka berdua mempunyai sifat dan karakter yang sama dengan perilaku kodok. Kompol Novel Baswedan yang merupakan bawahan mereka berdua dibuat tidak berdaya dan dinjak-injak martabatnya dengan membeberkan masa lalu yang nota bene adalah aib yang memang sengaja disimpan dalam “X-Files” kepolisian untuk dibuka sewaktu-waktu bila yang bersangkutan dianggap “mengancam” kesatuan korps Polri. Entah siapa yang “dijilat” oleh Kombes Dedy Irianto dan Komjen Sutarman,apakah Kapolri/Wakapolri ataukah Irjen Djoko Susilo…? 

Ataukah ada orang lain yang dianggap oleh mereka sedang berkuasa di negeri ini..? Opini ini terus berkembang dan semakin menguat di kalangan masyarakat .

Dilihat dari jenisnya,kodok juga binatang yang perutnya “gendut” …persis rekening para jenderal Polisi yang disinyalir banyak menyimpan duit haram dan kasusnya tidak pernah tuntas (atau dituntaskan)….Cuman kalau dilihat dari penampilan Kombes Dedy Irianto dan Komjen Sutarman,mereka memang tidak berperawakan “perut gendut/buncit” seperti kodok,entah rekening mereka berdua…..? KPK atau PPATK memang perlu menelusuri rekening mereka supaya publik juga tahu apakah mereka berdua termasuk polisi bersih atau tidak.

Jadi,kodok si Ruhut Sitompul memang manjur,menginspirasi masyarakat untuk memperbincangkan ilmu kodok yang sedang dipakai oleh perwira-2 Polri dalam menginjak-injak martabat seorang Polisi yang berpangkat Kompol dan untuk menyenangkan hati perwira tingginya…(atau penguasa?). Kalau Ruhut Sitompul yang bicara,tentu banyak makna yang sedang mau diungkapkan olehnya….

Terima kasih bang Poltak….! Salam “Save KPK”….!

catatan mania telo freedom writers kompasianer
×
Berita Terbaru Update