Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Melihat Kegagalan Pemko Pariaman Disepenggal Jalan Menuju Pondok Makan Pincalang

2 Oktober 2012 | 2.10.12 WIB Last Updated 2012-10-03T05:56:02Z

pagi cerah langit berawan menyungkup kota pariaman, kini segelas teh, tadi bangun tidur secangkir kopi untuk menyalangkan incat mata. kota ini mau dibawa kemana nantinya gumam saya dalam hati.. dalam beberapa hari belakangan ini saya telah mendapat input dari sahabat-2 jurnalis maupun orang pemerintahan,bahwasanya, untuk mendapatkan jabatan setingkat eselon 3 dan 2 diduga kuat KKN dan caliak kaniang, anda punya kapasitas disana? sia waang? ujar sahabat saya mengilustrasikan jenjang karier birokrasi daerah dimana saya sedang menyudut rokok dan secangkir teh dipagi menjelang siang ini , budaya mengambil muka, ABS (asal bapak senang),bahkan sampai memainkan peran istri sipejabat,untuk melobi istri kepala daerah ..

rokok terpuntung, teh diminum,kemudian menyalakan sebatang lagi buat didudut sembari mengetik literary ini. teringat saya akan ucapan senior tempo hari dirumahmakan pincalang pasir pauh, tepi pantai kota pariaman, disamping gedung berharga milyaran (sport hall milik Pemkab Pd Pariaman yg semustinya dirawat atau diberikan ke Pemko Pariaman) yg kini tak terurus,besinya nyata dimata berkarat, seng sudah rontok, dinding tembok yg telanjang , aset daerah ini dibiarkan saja terbengkalai,tak terurus entah kenapa bersebab. "seorang kepala daerah hendaknya sudah punya networking sebelum mereka menjabat,bukan setelahnya" ujarnya sembari mencuri lidi pencukil gigi dari botolnya , disela-sela gugurnya bunga-2 pinago dikap mesin mobil tua saya.

mengelola kota sekecil ini sangatlah mudah bagi saya pribadi, hanya 4 kecamatan saja (namun saya tak berminat). namun kenapa faktanya jadi sembraut? birokrasi tak humanis kata orang pariaman yg tinggal disolok tempo hari, ketika saya bersama ferry nugrah pimpinan koran InvestigasiNews dikota tersebut. apa yg dibalihokan dikota ini hanya pepesan kosong tanpa aplikasi yg jelas,tanpa kinerja nyata yg punya tolok ukur.

ditwitter saya menerima pesan dari follower, ia inbox kesaya ikhwal pasar kuraitaji yg hingga kini belum terealisasikan. seakan menanyakan secara hiperbola kepada saya. saya menjawab: rumit, ada beberapa pokok persoalan yg hingga kini belum ketemu ruas dan bukunya.. jawaban saya ini berpatok seperti apa yg diujarkan Mimi elvita (cilalek manih) beberapa bulan yg lalu ikhwal kendala pasar kuraitaji yg sudah saya ulas dimedia ini, juga keterangan wako mukhlis diacara halal bi halal dengan Pkdp dalam suasana lebaran beberapa saat yg lalu.

sembari menuju pondok makan pincalang tempo hari bersama senior dengan menggunakan mobil taft yg ac nya tidak dingin ,mesin diesel berisik, tanpa kaca film, panas terik, diperlimaan lampu merah tugu tabuik,dari arah jl sb Alamsyah berjejer oplet merah tambangan pariaman - sicincin, "ini bukti kegagalan Pemko , ini terminal terpanjang, semacam kota tanjung pinang era awal tahun 2000an saja " ujar saya yg langsung diamininya seketika, mobil merangkak pelan, didesa pasir pauh, tiang listrik yg roboh tempo hari sudah diperbaiki dengan maksimal gumam saya dalam hati, sampai dipincalang kami pilih meja barangin paling pojok, menghabiskan waktu hingga mentari merebah petang..

catatan oyong liza piliang
×
Berita Terbaru Update