Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

InvestigasiNews : Pengawas Takut Tegur Kontraktor Adik Ipar Wako

29 Oktober 2012 | 29.10.12 WIB Last Updated 2012-11-01T08:39:15Z
. 
Proyek Rp.1,2 M CV Alif Agung Bermasalah
 

PARIAMAN, Investigasi News—Persoalan proyek bernasalah sudah biasa terjadi di Kota Pariaman dan kalau mau jujur seluruh proyek fisik yang ada di Kota
"Sala Lauak" ini bisa dikatakan bermasalah. Dikarenakan dari proses awal proyek ini direncanakan saja sudah bermasalah, terbukti ada proyek yang naik di jalan karena merupakan titipan aspirasi fraksi di DPRDnya dan ada proyek yang memang sudah dikondisikan untuk orang-orang tertentu (keluarga Cikeas, istilahnya – red)


Proyek Irigasi Batang Kapau yang membelah jalan By Pass Jati contohnya salah satu dari sekian banyak proyek bermasalah yang dikerjakan oleh adik ipar orang nomor satu di Kota Pariaman.
Ketika Investigasi News mendapatkan laporan warga bahwa proyek ini bermasalah, Koran ini langsung melakukan investigasi ke lapangan dan dari hasl investigasi tersebut diperdapat masalah yang dilaporkan warga.

Dimana proyek senilai Rp. 1.031.747.000,- dengan kontrak Nomor: 024/ SPP/ DPU.PRM.2012 dengan waktu pelaksanaan 150 (seratus lima puluh hari kalender) dimulai 22 Juni 2012 dan berakhir 18 November 2012 yang diawasi langsung Dinas PU Kota Pariaman. Ternyata tidak terawasi oleh pengawas hal ini dbenarkan oleh tukang dan pekerja di lapangan bahwa pengawas jarang dan bahkan boleh dikatakan tidak pernah berada di lokasi proyek.

Pantas saja proyek pekerjaan dreinase yang memakai uang Negara milyaran rupiah tersebut terliht dikerjakan asal-asalan, mulai dari pengadukan semen dan pasir untuk pemasangan batu yang dipastikan tidak sesuai standar nasional sebagaimana petunjuk teknis yang ada pada kontrak maupun yang ada pada bungkus semen Padang itu sendiri. Begitupun dengan pemasangan yang asal jadi oleh tukang.
Karena meskipun pekerjaan proyek itu belun bisa dikatakan siap seluruhnya karena masih adanya batas waktu pekerjaan hingga 18 Nopember 2012 ternyata tembong irigasi setinggi 1,5 M dan dengan lebar lebih kurang 30 Cm tersebut sudah ada yang bolong dibagian bawahnya. Ketika ditanyakan pada salah seorang tukang yang tidak bersedia menyebutkan namanya mengakui bahwa bagian bawah pasangan batu koporannya hanya setelah 15 Cm.

Padahal seharusnya untuk koporan tersebut harus lebih tebal dan bahkan ada beberapa titik temuan Investigasi News pada pasangan irigasi tersebut yang tidak memakai koporan. Akibatnya setelah terjadinya hujan dan permukaan air tinggi dan deras maka pinggiran pasangan batu dinding irigasi sudah pada berlobang (keropos) di bawahnya. Dan ini akan berakibat pasangan dinding irigasi akan mudah terban seperti yang terjadi pada salah satu proyek irigasi yang berada di tengah Kota Pariaman beberapa waktu lalu.

Miungkin karena tidak adanya pengawasan dari Pengawas DPU Kota Pariaman sehingga sebagian tukang bekerja dengan keinginan dan pengetahuannya saja. Seperti pelobangan pada dinding pasangan batu yang semestinya dibuatkan agar ada rembesan air dari pinggiran tebing ke sungai. Ternyata di beberapa tempat tidak terlihat adanya pembuatan lobang-lobang air pada dinding pasangan batu irgasi tersebut.

Menurut kontraktor yang pernah mengerjakan proyek irigasi seharusnya dinding pasangan bat irigasi tersebut dibuatkan lobang-lobang air guna sebagai tempat rembesan air ke suangai jika terjadi hujan yang lebat. Karena jika tidak dibuatkan maka air ujan yang merembes di tanah akan mencari tempat rendah dan menggali tanah dibawah pasangan batu dinding irigasi tersebut.

Jika lama-kelamaan maka akan terjadi lobang di bawah pasanga batu, apalagi jika koporannya tidak tebal sehingga mudah berlubang di bawah pasanga batu itu. Dan akibatnya dinding pasangan batu penahan tebing irigasi tersebut akan mudah rebah. Karena tidak ada lagi penahan di bawahnya akibat digali oleh air yang merembes itu.

Pekerjaan pembangunan irigasi yang dikerjakan oleh CV. Alif ini diprediksi tidak akan dapat bertahan lama, dikarenakan banyak terjadi penguranan volume dalam pengerjaannya. Diprediksi kontraktor hanya mengutamakan keuntungan semata dan tidak mengutamakan mutu pekerjaan. Karenanya selayaknya penegak hukum melakukan pemeriksaan atas proyek tersebut, ungkap salah seorang petani setempat.
Sementara ujar Bakrizal, Konsultan Kontruksi Investigasi News mengungkapkan bahwa milayaran rupiah uang Negara akan terbuang percuma dikarenakan pekerjaan pembangunan irigasi yang asal-asalan. Maka petani dan masyarakat yang memamfaatkan saluran irigasi tersebut tidak akan dapat lebih lama menikmati saluran irigasi ini. Diduga DPU Kota Pariaman hilang nyalinya karena berhadapan dengan adik Ipar Walikota Pariaman Mukhlis Rahman. 
Investigasi Ferry Nugrah,Sh /Zal/SS
×
Berita Terbaru Update