Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dua Langkah Strategis Mendobrak Paham Primordial Masyarakat Piaman

27 Oktober 2012 | 27.10.12 WIB Last Updated 2017-07-24T15:55:37Z

Dalam tatatan karakter budaya lokal Minangkabau dikenal Istilah "Baurang Banyak" dalam artian kata subjek atau seseorang yang disebutkan adalah punya keluarga Banyak (dalam jalur darah temurun ), kuat secara Matriakat Maupun Patriakat (garis keturunan keluarga garis Ibu Maupun Ayah ). dalam dunia Politik , kekuatan ini acap menyatu (Primordial) jika kekerabatan tersebut terbina dengan Harmonis. dan kian membesar jumlahnya jika tali menali dengan Kesukuan ( Marga ) yang diturunkan dari garis Ibu ( Matriakat).

Di Pariaman, Paradigma tersebut sulit diubah bersebab kentalnya budaya kekerabatan, saling bantu membantu baik secara Material dan Lainnya adalah penyebab Paham ini sangat susah dirobohkan dalam Politik. mereka tidak peduli jika kerabatnya (atau yang diusung)secara Integritas dan Kapasitas sangat belum pantas menduduki suatu jabatan Publik, baik itu Kepala Desa, Wali Nagari hingga Anggota Dewan dan Kepala Daerah.

Dunsanak dikampung yang acap dibantu secara finansial dari kerabat mereka dirantau maupun di Ranah ,hampir dipastikan akan menuruti kehendak Politik yang "mensubsidi" mereka tersebut karena takut kehilangan jatah. ini sudah lama jadi bahan catatan saya sebenarnya, dikampung Istri, terang-terangan suatu ketika seorang tetangga mengatakan hal tersebut dalam pemilihan Wali Nagari, juga ketika Pemilihan Anggota Legislatif.

Pafam demikian ada baik dan buruknya. sisi baiknya adalah jika Aktor utama dibalik kekuatan Politik tersebut adalah manusia cerdas yang tidak menyelatkan kepentingannya dalam Perlagaan Politik serta dilandasi dengan sebuah Idealisme, Ia menyigi Calon yang akan berlaga baik secara Track Record maupun Integritas, tentulah ini sangat baik untuk Masyarakat kampungnya, keluarga besarnya dan Idealismenya sendiri. namun Jika ini dilandasi oleh sebuah perjanjian yang bila Subjek yang ia Jagokan menang untuk mendapat umpan balik, inilah Marabahaya yang tak terkirakan.. Ujung-ujungnya adalah KKN, yang notabene Penghancur Peradaban yang sesungguhnya.

KKN Musti ditumpas karena mengangkangi UUD 1945. KKN berakibat kemerosotan peradaban dinegara ini baik skala Nasional maupun Daerah.

bagaimana cara menembus paham dan Paradigma tersebut ditengah masyarakat kita yang Homogen ini? tentu itu sebuah pertanyaan yang acap ada dibenak kita yang musti terjawab.

Jika saya menjawab hal tersebut ada dua Fase yang musti dilalui

1. Pendidikan Politik yang sehat dengan Program yang dilakukan langsung oleh yang bersangkutan. terjun kemasyarakat Marjinal dengan sebuah Solusi yang memihak kepada mereka , dengan bahasa yang tentunya mudah mereka mengerti. yang bersangkutan mustilah orang yang sangat paham dengan Ilmu Psikologi Massa dan komunikatif, berpenampilan Humanis yang Ril, bukan Polesan. masyarakat dengan kecerdasan hatinya dengan seketika bisa membedakan mana yang Emas dan Mana Yang Tembaga berlakon emas sepuhan. disini saya menjamin paham Primordial yang kokoh akan Punah oleh kekuatan Karakter orang tersebut.

2.Doktrin Positif kepada Tokoh-tokoh yang mengaktori pemilih yang berpaham demikian. untuk melakukan hal tersebut orang yang punya kepentingan politik ini mustilah orang yang berwawasan luas, rendah hati, punya kharisma yang tinggi serta punya Track record bersih, hal ini bisa dilihat dari ketika ia berbicara dan mimik wajahnya.orang ongeh tidak akan mampu melakukan hal ini bersebab ongeh adalah penyakit secara ilmu Psikologis yang dapat menimbulkan penolakan dari hati orang yang mereka doktrin, meskipun didepannya orang meng ia-ia kan. Orang yang jernih hatinya dengan kharisma yang ia punya dengan seketika dapat menjalin hubungan yang erat berbuah militansi.

Kedua Fase tersebut tidak boleh hanya satu dijalankan bila Anda menginginkan Jabatan Publik.Silahkan dicoba semoga Manjur..

Catatan Oyong Liza Piliang
×
Berita Terbaru Update