Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

UANG PENA

14 Juni 2012 | 14.6.12 WIB Last Updated 2012-06-16T01:54:19Z

barusan saya baru mengopi setelah mengantarkan kedua anak kami. diperjalan tadi saya stel radio damai fm diprekwensi 101,4fm. ada yg aneh saya simak disini ketika seorang penelpon berinteraksi onair ke damai fm dikuraitaji.. dia menyampaikan keluh kesahnya disaat pemko dan pemkab mengatakan pengurusan akte kelahiran anak yg dimulai dari 0-60 hari gratis adanya.. namun fakta berbicara lain.. penelpon tadi mengatakan dia punya anak umur 30 hari dan ketika ia mengurus hal itu dia dihadang oknum pegawai capil "uang penanya pak?".. DUARRR..!! Apa yg mereka klaim terbantahkan.. dan sibapak tadi juga mengatakan bahwa ia sudah 2 kali mengurus akte kelahiran anaknya disana dan hal itu terulang pula.. dia menyambung ketika th 2007 dia terpaksa memberi uang rp.10.000. dan th 2011 di juga dimintai uang pena oleh onum galadir tersebut.. hal ini tentu sangat mengejutkan saya .. di saat era transparansi publik sekarang ini masih ada oknu yg minta uang pena ke masyarakat? dan sibapak tadi juga menukuk bahwa dia juga diladeni dengan muka masam.. dasar "country tuh sioknum"..


fenomena uang pena hingga kini ternyata masih ada juga dilakukan oleh oknum2 yg sebenarnya sangat tidak pantas lagi. jangankan penanya.. sampai "ketangan" anda pun pemerintah yg bayar melalui anggaran pengadaan barang dan jasa dimana anda berdinas. sedangkan "tangan" anda yg menuliskan juga dibayar oleh pemerintah melalui gaji dan beberapa tunjangan lainnya oleh pemerintah.. dan ! uang tersebut juga bersumber dari kami para rakyat! carito pagiko jangan anda anggap enteng.. melalui damai streaming yg terbaner di pariaman news, juga didengar oleh pemirsa dari luar negeri, dari pantauan trafik, saya melihat visitor tadi pagi ada yg dari USA ,RUSIA,JEPANG,MALAYSIA,SINGAPURA dan tentu saja dari INDONESIA. dan saya juga memprediksi sms yg datang ke radio damai pasti ada dari nomor ponsel non SUMBAR.


FENOMENA UANG PENA sudah lama saya ketahui.. namun fakta yg terucap langsung dari orang yg terlibat langsung dan disaksikan/didengar orang banyak baru kali ini.. yg tentunya melalui siaran radio tadi. rahasia umum memang.. ini musti dibenahi.. simuka "kusuik masai" situkang todong "uang pena" dalam memberika pelayanan publik musti ditertibkan.. pemko dan pemkab mesti memberikan arahan yg tegas kepada seluruh jajarannya. dan sekedar saran saya hendaknya mereka membuka SMS CENTRE untuk box aduan dari masyarakat, hal ini penting.. coba saja berkaca pada perusahaan2 swasta besar bagaimana mereka menertipkan pegawai mereka dengan slogan senyum salam dan sapa.. dan berbagai sms centre dan kotak surat tentang apa yg harus mereka lakukan kepada kita yg mereka layani melalui kotak surat yg mereka tunjukan pula dimana tempatnya..


pengelolaan pemerintahan sedikit banyaknya harus mengacu pada standar pelayanan publik yang humanis.. kalau gratis ya gratis.. kalau bayar , tulis dan pampangkan berapa jumlahnya.. transparansi publik yg ditelurkan pemerintah melalui produk UU NO 14 TH 2008 tentang transparansi publik jangan hanya "segeliming" orang yang mengetahuinya.. didalam uu tersebut ditegaskan agar uu tersebut untuk diketahui oleh orang banyak.. peran media saya rasa sangat membantu dalam sosialisasi uu ini.. namun pihak pemerintah daerah musti gencar lagi mengkampanyekan dan mensosialisasikan tentang hal ini demi mencerdaskan masyarakatnya.. dan menertipka birokrasinya agar tercapai apa yang diharapkan masyarakat tentang pelayanan publik yang humanis, murah senyum dan tidak memajang muka "masam" seperti kata bapak dikuraitaji kota pariaman tadi..UANG PENA ?? " dasar country loe..!"


catatan oyong liza piling
×
Berita Terbaru Update